Presbiopia
merupakan keadaan refraksi mata, dimana Pungtum Proksimum yaitu titik terdekat
yang dapat dilihat dengan akomodasi yang maksimal, telah begitu jauh, sehingga
pekerjaan dengan jarak dekat dan halus seperti membaca, menjahit menjadi
sulit dilakukan, proses ini merupakan keadaan fisiologis, terjadi pada setiap
mata, sehingga dianggap bukan suatu penyakit. Sepanjang hidup terjadi
pengerasan pada lensa sedikit demi sedikit, dimulai dari nukleus, sehingga
lensa menjadi sulit berubah bentuk untuk menambah daya biasnya, karena lensa
tidak kenyal lagi, untuk dapat melihat dekat. Sehingga daya akomodasinya menjadi berkurang,
ditambah lagi dengan daya kontraksi dari otot siliar yang berkurang sehingga
pengendoran dari Zonula Zinni menjadi tidak sempurna.
Gejala subjektif:
Keluhan timbul
pada penglihatan dekat. Semua pekerjaan dekat sulit dilakukan, karena
penglihatan dekat kabur, kalau terus dipaksa mata menjadi lelah, agar lebih
terlihat jelas biasanya penerangan ditambah sehingga pupil menjadi kecil dan
penglihatan menjadi lebih terang. Pekerjaan seperti membaca, menulis, menjahit
hanya akan jelas bila lebih dijauhkan sehingga terasa tangan kurang panjang
untuk bekerja. Bila dibiarkan tidak dikoreksi( dengan lensa) maka akan
menimbulkan tanda astenopia, mata sakit, lekas lelah, lakrimasi, sakit kepala
selain sulit melihat dekat. Gejala ini akan bertambah hebat bila pada
penerangan yang kurang atau pada malam hari. Biasanya Presbiopia ini terjadi
pada usia 40 tahun. Orang yang lemah dengan keadaan umum yang kurang baik, sering
lebih cepat membutuhkan kacamata dari pada orang sehat dan kuat. Untuk koreksinya
dibutuhkan kacamata spheris positif (+)
Koreksi Presbiopia
Penderita Presbiopia
harus dikoreksi dahulu penglihatan jauhnya, baru kemudian dikoreksi penglihatan
dekatnya dengan menggunakan kartu baca dari Jaeger atau dikenal Jaeger tes
Power yang
diberikan dimulai dari +100 untuk usia 40 tahun, kenaikan usia 2,5 tahun
diikuti kenaikan power +0.25 dioptri. Misalnya usia 42 atau 43 tahun diberikan
power +125, usia 45 tahun diberikan power +150. Demikian seterusnya. Namun kenaikan
power ini tidak semata-mata berdasarkan usia, seringkali pemberian power bisa
berdasarkan jarak kerja yang dibutuhkan atau kebiasaan bekerja pasien. Misalnya
kebutuhan juru bicara yang bekerja di atas mimbar sambil berdiri, butuh jarak
baca yang lebih jauh dari pada pekerja kantor yang bekerja sambil duduk di
bangku, padahal keduanya berusia yang sama. Untuk hal ini dibutuhkan
perhitungan terdendiri, dalam tulisan lain akan saya bahas.
Berbeda dengan
pada saat pemeriksaan penglihatan jauh dengan cara monoculer. Cara pemberian
lensa koreksi langsung diberikan bersamaan pada kedua mata(binoculer) setelah
koreksi untuk penglihatn jauhnya diperoleh. lensa ditempatkan pada Trial Frame
berhimpitan dengan lensa trail untuk koreksi jauh (bila ada). Kemudian pasien
diminta melihat kartu Jaeger sesuai dengan umur , jarak kerja yang dibutuhkan
atau kebiasaan pasien. Hasil power yang diperoleh manjadi power dari lensa
Addtion yang akan dibuat menjadi kacamata.
Lensa koreksi yang
digunakan untuk koreksi presbiopia ini bisa berupa lensa Singel Vision (bila
hanya untuk jarak dekat saja) Bifocal untuk kebutuhan penglihatan jauh dan
dekat, atau lensa Progresive atau multi focal yang dapat digunakan untuk
berbagai jarak umumnya untuk penglihatan jauh, sedang dan dekat. (dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pembaca dan pengunjung yang baik selalu menggunakan nama. thanks