Kita sudah kenal Lenso meter sebagai alat untuk mengetahui power sebuah lensa. bisakah anda mengenali sebuah lensa itu lensa spheris atau cylinder atau spheris tanpa menggunakan lensometer. jawabnya bisa.
Pertama telunggkupkan sebuah lensa yang belum di faset di atas bidang yang datar, apakah bagian tepi lensa tersebut sepenuhnya bersentuhan dengan bidang datar tersebut bila sekeliling lensa tersebut bersentuhan maka dipastikan lensa tersebut adalah lensa spheris. bila sebagian tepi lensa itu ada yang renggang atau bersentuhan hanya sebagian, maka bisa dipastikan lensa tersebut adalah lensa cylinder.
Lihatlah sebuah benda lurus misalnya bingkai pintu jarak sekitar 3 meter dari sebuah lensa kemudian putar lensa perlahan ke kiri dan kekanan, lihatlah benda lurus tersebut apakah bayangan yang telihat ikut seperti melambai lambai, bila iya maka dipastikan lensa tersebut adalah lensa cylinder, bila lensa spheris bayangan yang terlihat hanya bergeser saja.
Perhatikan bagian tepi dari lensa lensa spheris akan terlihat sama tebal, lensa cylinder akan terlihat tidak sama tebal, pasti anda tahu apa sebabnya..?
Perhatikan arah gerakan bayangan lensa bila berlawanan itu menandakan lensa tersebut adalah lensa plus, demikian sebaliknya arah gerakan bayangan yang searah adalah lensa minus. semakin tinggi powernya cepat gerakan yang terlihat.
Untuk mengetahui powernya anda bisa melakukan netralisir dengan power lensa yang berlawanan, gunakan lensa minus untuk menetralisir lensa plus sampai gerakan yang terlihat menjadi diam.
Teruslah Mengamati..