Kamis, 17 Oktober 2013

Cara Praktis Mengukur Kekuatan lensa Spheris

Tahap awal belajar menggunakan lensometer memang sebaiknya berlatih dengan menggunakan lensa Spheris terlebih dahulu. yang mana pengukuran powernya relatif lebih mudah dan sederhana. langkah praktis tersebut sebagai berikut:

1. Untuk lensometer sistem badal/teropong, sesuaikan setelan eyepiece sesuai dengan mata anda, eyepiece ini adalah bagian dari lensometer tempat menempelnya mata pemeriksa bentuknya biasanya berupa karet hitam melingkar. putar sehingga target atau reticle yang ada di dalam lensometer terlihat paling jelas 
note: selalu lakukan langkah pertama ini setiap akan menggunakan lensometer.

2. Kalibrasi lensometer anda secara berkala, dengan cara, hidupkan lensometer (tanpa lensa) kemudian putar roda power, lihat garis target (cross) yang paling kecil terang dan jelas, maju mundurkan roda power sehingga ada benar benar telah memperoleh cross yang paling kecil terang dan jelas. kemudian lihat skala pada roda power, apakah skala tepat pada angka 0 (nol) bila tepat lanjutkan pekerjaan anda, bila tidak anda harus mengkalibrasi lensometer anda agar tidak terjadi kesalahan pengukuran lensa.

3. Tempatkan lensa yang ingin diukur di Gimbal atau Lens holder yang biasanya berupa penjepit, kemudian putar roda power kearah plus secukupnya sehingga target di dalam reticle terlihat kabur dan membesar, kemudian putar kearah berlawanan atau ke arah minus perlahan lahan sehingga terlihat target mengecil, terang dan jelas, maju mundurkan roda power untuk memastikan apakah target telah benar benar clear.

4. Bagi lensa spheris target terlihat akan sama terang secara bersamaan baik pada sumbu vertikal maupun horizontal.

5. Lihatlah skala pada roda power lensometer,  angka yang tercantum pada garis skala adalah power dari  lensa yang sedang ada ukur. 

(dari berbagai sumber)

Pertanyaan kritik dan saran silahkan isi pada kolom komentar di bawah. 


Rabu, 16 Oktober 2013

Kemampuan Mata Manusia



Mata manusia mampu melakukan banyak pekerjaan  berbeda . Melibatkan banyak penglihatan berbeda  yang kompleks atau rumit . Pekerjaan  tersebut  dapat diklasifikasikan sebagai berikut ;

1 . Persepsi cahaya . Misalnya, ambang penglihatan pada  mata normal atau sebagai  respon dari mata yang sedang sakit .
2 . Diskriminasi , atau kemampuan sistem visual untuk membedakan objek dari latar belakangnya .
3 . Membentuk visi dan pengenalan  . Seperti kemampuan untuk mengidentifikasi huruf dan kata .
4 . Resolusi atau kemampuan untuk melihat detail
5 . Lokalisasi , misalnya, menyadari bahwa obyek terletak di salah satu sisi objek lain .
6 . kemampuan yang lebih tinggi yaitu di mana sistem visual merangsang tanggapan lain . Misalnya, respon motorik dalam menangani sesuatu pekerjaan lain secara bersamaan.

Dua aspek yang paling penting dalam pekerjaan klinis mata adalah membentuk visi  dan resolusi . Jika mata memandang sebuah huruf atau benda yang besar  hal yang sama juga  terbentuk secara rinci dalam citra retina sebagai dampak dari kemampuan reseptor retina .  
Jika ukuran huruf atau benda yang yang dilihat semakin dikurangi  maka usaha  mata untuk melihat  lebih detail akan lebih kuat sampai akhirnya huruf  tersebut menjadi sangat kecil sehingga sistem visual tidak bisa lagi mengidentifikasi huruf tersebut .(Bennet&Rabbet)

Selasa, 15 Oktober 2013

Cara Menggunakan Lensometer Manual



Cara menggunakan Lensometer manual  Akhir tahun 1800 -an diperkenalkan Lensometer, focimeter ,atau vertometer alat ini mengubah cara orang dalam menetralkan lensa . Lensometer pada dasarnya adalah sebuah sistem optik teleskopik focus optik lensa dengan target dapat  diputar diterangi oleh sumber cahaya . untuk  mengukur panjang fokus lensa dan mengubahnya menjadi dioptri pada garis bilangan melingkar disebut  Power Drum .  namun ini bukan, satu-satunya fungsi alat ini  . lensometer juga digunakan untuk :
a        mencari dan menandai Optical Center pada lensa, dan mencari letak sumbu (axis)  lensa Sphero silinder ,
b        mencari dan " spotting " atau " menandai " Referensi Titik Prism , atau PRP ( sebelumnya disebut Mayor referensi point, atau MRP ) , yang merupakan titik di mana jumlah prisma yang diresepkan adalah sama dengan jumlah prisma yang dibutuhkan
c        memverifikasi lensa power lensa addisi kacamata , trifocals dan progresif atau menemukan bidang aberasi lensa .

Deskripsi dan contoh dari apa yang Anda lihat dalam sebuah lensometer :
Reticle :
merupakan display panduan yang menampilkan beberapa lingkaran seperti  yang ditunjukkan pada gambar di bawah , terlihat ketika melihat melalui eyepiece . Hal ini memungkinkan Anda untuk menempatkan pusat optik lensa dalam posisi yang benar , memungkinkan perpindahan pusat optik untuk mengisi resep yang memerlukan prisma , dan dapat digunakan untuk memeriksa posisi axis lensa Sphero silinder untuk verifikasi . Posisi rotasi reticle dapat dipindahkan dengan memutar roda pengatur


"Target " : Pusat reticle adalah lingkaran kecil . Lingkaran memiliki garis yang membagi lingkaran tersebut dalam empat bidang sempurna . Anda menggunakan garis dan lingkaran pusat untuk memastikan bahwa Anda menempatkan pusat optik lensa dengan benar diposisinya pada lensometer untuk memverifikasi hasil . Ketika titik di mana garis spheris  dan garis silinder saling silang secara sempurna  dan berpusat di dalam lingkaran , lensa bisa dikatakan telah dalam target . Pusat dari target adalah bila garis spheris  dan garis silinder bersilang . ini jika  resep kacamata  tidak membutuhkan prisma .

Cara penggunaan
1 . letakkan  lensometer pada permukaan yang stabil . Sesuaikan ketinggian kursi dan sudut lensometer sehingga Anda dapat dengan mudah melihat melalui eyepeace  pada lensometer tersebut .
2 . Putar eyepeace  perlahan-lahan berlawanan arah jarum jam sampai silang  hitam menjadi benar-benar jelas pada area display
3 . Putar roda power pada skala nol . Garis pemisah di tengah area layar harus di jelas terlihat
4.  Putar  roda power ke skala tertinggi agar terlihat garis yang paling terang .
5 . atur lensa kanan kacamata pada dudukan dari lensometer dengan bagian depan menghadap ke arah Anda . Perlahan lepaskan bagian penekan dudukan sehingga kaki penahan memegang lensa di tempatnya . Ini akan memastikan bahwa lensa tidak akan bergeser sementara Anda bekerja , tetapi jangan terlalu banyak tekanan sehingga merusak lensa .
6 . Putar roda pengukur power  sehingga garis power  diperoleh . Sementara Anda bekerja mencari fokus  , geser lensa  dari  sisi  ke sisi sehingga garis pemisah dan pusat potongan  garis hitam terlihat jelas dan benar benar ditengah . Anda harus melakukan pada dua lensa  
7 . Baca skala pada titik pada garis  skala. Bacaan ini memberi Anda hasil dioptri ,
 8 . putar roda power untuk menurunkan skala power  perlahan . Ketika Anda melakukan ini , garis berlawanan akan mengabur atau  tidak  fokus . kurangi  sampai baris ketiga benar-benar fokus dan bacalah skala.
9 . Kurangi hasil kedua dari yang pertama untuk menentukan kekuatan silinder lensa .
10 . Lepaskan lensa lakukan pengaturan seperti yang Anda lakukan di awal. Ulangi semua langkah untuk lensa kiri .


Hal yang perlu diingat :


a.       pertama kerjakan lensa kanan
b.      Tempatkan  kacamata dalam posisi yang benar dalam lensometer .
c.        Pusat target reticle atau target layar sebelum membaca layar listrik .
d.      Tempatkan target pada reticle atau pada display sebelum membaca skala
e.       Pastikan kacamata tetap samarata  ketika Anda beralih di antara lensa kanan dan kiri
f.         Baca lensa dengan jenis yang tepat (singel vision , multifokal , progresif )
g.        Baca resep langsung dari layar.
h.       Warna garis dalam display dari lensometer  setiap  produsen berbeda beda
i.         Penempatan roda power juga dapat bervariasi tergantung model . Konsultasikan panduan pada penjual lensometer tentang lensometer tersebut
j.         Mengukur power untuk kacamata bifocal  atau lensa astigmat membutuhkan  langkah-langkah tersendiri  dibanding mengukur kacamata sederhana.
k.        Ikuti petunjuk produsen Anda untuk rincian ini


Gambaran umum lensometer
1.eyepeace -  berperan penting dalam akurasi pembacaan Anda . penting eyepeace difokuskan pada mata    individu masing-masing pengguna .
2 . tuas Krom knurled  - digunakan untuk memutar reticle ke arah basis prisma .
3 . tombol  Kompensasi Perangkat Prisma - Digunakan untuk membaca prisma jumlah lebih dari lima dioptri
4 . Pemegang Lensa - Digunakan untuk memegang lensa di tempat  .
5 . Marking Device Control - Digunakan menitikkan (spoting )Optical Center atau Prism Reference Point ( PRP ) .
6 . Gimbal - pemegang lensa yang memegang lensa pada tempatnya .
7 . Ink Pad – tempat tinta untuk spoting .
8 . Spectacle Tabel Lever - Digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tingkat ketinggian kacamata .
9 . Spectacle Tabel - Tempat meletakkan  frame kacamata ketika menetralisir selesai .
10 . power Drum – roda putar dengan nomor bacaan skala antara 20 dan -20 Diopters .
11 . pengunci Lever - Digunakan untuk meningkatkan atau menekan posisi instrumen untuk tinggi atau rendah sesuai postur operator.
12 . Prism  Axis scale - Digunakan untuk menentukan axis prisma
13 . Prism Kompensasi Device - Digunakan untuk memverifikasi atau tata letak dalam jumlah besar prisma .
14 . Prism Diopter Listrik Skala - Menampilkan jumlah prisma .
15 . tombol On- off - Power switch.
16 . Lensa Stop - Bukaan tempat  meletakkan lensa.
17 . Cylinder Axis Wheel - Digunakan untuk mengarahkan atau menetralisir axis silinder .
18 . Filter Lever - Digunakan untuk memasang atau menghapus filter hijau .
19 . Lampu akses Cover - Menyediakan akses untuk mengubah bohlam lensometer .
Catatan : Semua penggunaan lensometer ( manual dan otomatis ) akan memakan waktu dan latihan untuk menjadi mahir.

Presbiopia



Presbiopia merupakan keadaan refraksi mata, dimana Pungtum Proksimum yaitu titik terdekat yang dapat dilihat dengan akomodasi yang maksimal, telah begitu jauh, sehingga pekerjaan  dengan jarak dekat dan halus seperti membaca, menjahit menjadi sulit dilakukan, proses ini merupakan keadaan fisiologis, terjadi pada setiap mata, sehingga dianggap bukan suatu penyakit.  Sepanjang hidup terjadi pengerasan pada lensa sedikit demi sedikit, dimulai dari nukleus, sehingga lensa menjadi sulit berubah bentuk untuk menambah daya biasnya, karena lensa tidak kenyal lagi, untuk dapat melihat dekat.  Sehingga daya akomodasinya menjadi berkurang, ditambah lagi dengan daya kontraksi dari otot siliar yang berkurang sehingga pengendoran dari Zonula Zinni menjadi tidak sempurna.
Gejala subjektif:
Keluhan timbul pada penglihatan dekat. Semua pekerjaan dekat sulit dilakukan, karena penglihatan dekat kabur, kalau terus dipaksa mata menjadi lelah, agar lebih terlihat jelas biasanya penerangan ditambah sehingga pupil menjadi kecil dan penglihatan menjadi lebih terang. Pekerjaan seperti membaca, menulis, menjahit hanya akan jelas bila lebih dijauhkan sehingga terasa tangan kurang panjang untuk bekerja. Bila dibiarkan tidak dikoreksi( dengan lensa) maka akan menimbulkan tanda astenopia, mata sakit, lekas lelah, lakrimasi, sakit kepala selain sulit melihat dekat. Gejala ini akan bertambah hebat bila pada penerangan yang kurang atau pada malam hari. Biasanya Presbiopia ini terjadi pada usia 40 tahun. Orang yang lemah dengan keadaan umum yang kurang baik, sering lebih cepat membutuhkan kacamata dari pada orang sehat dan kuat. Untuk koreksinya dibutuhkan kacamata spheris positif (+)
Koreksi Presbiopia
Penderita Presbiopia harus dikoreksi dahulu penglihatan jauhnya, baru kemudian dikoreksi penglihatan dekatnya dengan menggunakan kartu baca dari Jaeger atau dikenal Jaeger tes
Power yang diberikan dimulai dari +100 untuk usia 40 tahun, kenaikan usia 2,5 tahun diikuti kenaikan power +0.25 dioptri. Misalnya usia 42 atau 43 tahun diberikan power +125, usia 45 tahun diberikan power +150. Demikian seterusnya. Namun kenaikan power ini tidak semata-mata berdasarkan usia, seringkali pemberian power bisa berdasarkan jarak kerja yang dibutuhkan atau kebiasaan bekerja pasien. Misalnya kebutuhan juru bicara yang bekerja di atas mimbar sambil berdiri, butuh jarak baca yang lebih jauh dari pada pekerja kantor yang bekerja sambil duduk di bangku, padahal keduanya berusia yang sama. Untuk hal ini dibutuhkan perhitungan terdendiri, dalam tulisan lain akan saya bahas.
Berbeda dengan pada saat pemeriksaan penglihatan jauh dengan cara monoculer. Cara pemberian lensa koreksi langsung diberikan bersamaan pada kedua mata(binoculer) setelah koreksi untuk penglihatn jauhnya diperoleh. lensa ditempatkan pada Trial Frame berhimpitan dengan lensa trail untuk koreksi jauh (bila ada). Kemudian pasien diminta melihat kartu Jaeger sesuai dengan umur , jarak kerja yang dibutuhkan atau kebiasaan pasien. Hasil power yang diperoleh manjadi power dari lensa Addtion yang akan dibuat menjadi kacamata.
Lensa koreksi yang digunakan untuk koreksi presbiopia ini bisa berupa lensa Singel Vision (bila hanya untuk jarak dekat saja) Bifocal untuk kebutuhan penglihatan jauh dan dekat, atau lensa Progresive atau multi focal yang dapat digunakan untuk berbagai jarak umumnya untuk penglihatan jauh, sedang dan dekat.  (dari berbagai sumber)

Seberapa menarik industri atau bisnis anda?

Seberapa menarik industri  atau bisnis anda?   Sebuah bisnis  memiliki berbagai macam karakteristik, ada bisnis  yang relatif sulit untuk d...