Kamis, 01 Juni 2017

Cara praktis menentukan Power lensa Cylinder yang masih utuh

Lensometer adalah alat optik yang digunakan untuk mengukur kekuatan lensa (Dioptri), mengetahui arah base lensa prisma dan mengetahui titik fokus sebuah lensa.

Dalam perkembangannya,Lensometer selain dapat dipergunakan untuk fungsi - fungsi tersebut diatas,dapat pula dipergunakan untuk mengukur nilai kemampuan material lensa dalam menahan radiasi sinar Ultra Violet (UV). Akurasi pengukurannya pun semakin baik karena dapat mengukur hingga presisi 0.01 Dioptri (mulai 0.25 D,0.12D dan 0.01D).

Dalam proses edging (pemotongan lensa), Lensometer dipergunakan untuk menentukan fokus dan lay out fokus lensa tersebut agar tepat sesuai dengan resep kacamata.

Hasil pengukuran dengan Lensometer dinotasikan sebagai berikut :
S +/- ....... C +/-.......X.......
S : Adalah nilai spheris (baik spheris positif/plus maupun spheris negatif/min)
C : Adalah nilai cylindris
X...Menunjukan axis cylindris
sebagai contoh :
S + 1.00 C -1.25 X 180 (Spheris + 1.00,Cylindris -1.25 & Axisnya 180 derajat)
S  - 1.50 C -0.75 X 90 (Spheris - 1.50,Cylindris -0.75 & Axisnya 90 derajat)

sesuai dengan judul postingan kali ini bagaimanakah cara menentukan Power lensa cylinder utuh yang saya maksudkan lensa utuh disini adalah lensa yang belum dipotong atau di faset yang bentuknya masih bulat (lihat gambar)

kebutuhan hasil pengukuran lensa utuh singel vision sphero cylinder hanya Power spheris dan Power cylinder saja tanpa membutuhkan axis, berbeda dengan kebutuhan pengukuran power pada kacamata dimana hasil pengukuran yang dibutuhkan adalah Power spheris , Power cylinder dan Axis perbedaannya terletak pada axis (akan saya bahas dalam postingan selanjutnya)

Dalam postingan kali ini saya khusus membahas menentukan power lensa cylinder, tentunya anda sudah tahu bahwa lensa cylinder memiliki perbedaan power pada masing masing meridian dan tentunya bila dilihat di lensometer akan memunculkan hasil target yang tidak bersamaan jelas layaknya lensa spheris. setuju kan ??
nah kita lanjutkan.. 

langkah untuk menentukan power lensa utuh tersebut adalah sebagai berikut:
1. seperti biasa letakkan dan jepit lensa pada lens Stop di lensometer dengan posisi center 
2. untuk memudahkah posisikan roda axis pada posisi 90' dan target juga pada posisi 90' dengan cara memutar lensa sehingga target agak jelas di posisi 90'.
3. kemudian kita mulai menentukan power lensa. Putar Power Drum kearah plus lalu turunkan secara perlahan ke arah minus perhatikan bentuk target di dalam eye piece. 

Perhatikan..>> Plus pertama yang anda dapatkan adalah nilai spheris dari lensa tersebut ..Bingung?? nanti dulu dicatat dulu saja berapa nilainya..kemudian plus yang kedua yang anda dapatkan juga dicatat..bingung lagi ?? sabaarr..selisih plus pertama dengan plus kedua adalah nilai atau power cylindernya masih bingung?? mari kita lihat contoh

>>>PRINSIP 1. MULAILAH DARI PALING PLUS.

contoh 1. misalkan Nilai plus pertama yang ditemukan adalah +3.00 (catat) nilai plus kedua yang 
ditemukan adalah +100 (catat). maka power lensa tersebut adalah  Sph +300 cyl-200

contoh 2. misalkan Nilai plus pertama yang ditemukan adalah +100, nilai plus kedua adalah -100 maka power lensa tersebut adalah sph +100 cyl-200. sudah cukup jelas??

contoh 3. misalkan Nilai plus pertama yang ditemukan adalah -100, nilai plus kedua adalah -300 maka power lensa tersebut adalah sph -100 cyl-200. Paham??

"jangan bingung dengan kata kata paling plus,  itu untuk membantu menentukan power pertama yang didapatkan atau ditemukan pada lensa"

karena kita memulai dari power yang paling plus nilai yang pertama yang ditemukan selalu yang paling besar dan bisa dengan mudah langsung kita jadikan power spheris

>>>PRINSIP 2. SELISIH PLUS PERTAMA DENGAN PLUS KEDUA ADALAH NILAI/POWER CYLINDER. 

cara ini lebih praktis bila anda melakukannya sesuai prosedur 

  seperti yang saya jelaskan sesuai judul diatas kita belum membutuhkan axis untuk lensa ini karena lensa ini masih utuh. Penentuan axis kita butuhkan bila kita ingin melakukan dispensing (pemasangan lensa) atau bila kita ingin melakukan verifikasi ukuran lensa pada kacamata. Insha Allah akan saya bahas dalam postingan selanjtnya.

bila ada pertanyaan silahkan di tanyakan pada form comment dibawah dan jangan lupa daftar menjadi follower blog ini 

semoga bermanfaat

wassalam  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pembaca dan pengunjung yang baik selalu menggunakan nama. thanks

Seberapa menarik industri atau bisnis anda?

Seberapa menarik industri  atau bisnis anda?   Sebuah bisnis  memiliki berbagai macam karakteristik, ada bisnis  yang relatif sulit untuk d...