Selasa, 29 Oktober 2013

Ciri-ciri Fisik Lensa Cylinder

Kita sudah kenal Lenso meter sebagai alat untuk mengetahui power sebuah lensa. bisakah anda mengenali sebuah lensa itu lensa spheris atau cylinder atau spheris tanpa menggunakan lensometer. jawabnya bisa. 

Pertama telunggkupkan  sebuah lensa yang belum di faset di atas bidang yang datar, apakah  bagian tepi lensa tersebut sepenuhnya bersentuhan dengan bidang datar tersebut bila sekeliling lensa tersebut bersentuhan maka dipastikan lensa tersebut adalah lensa spheris. bila sebagian tepi lensa itu ada yang renggang atau bersentuhan hanya sebagian, maka bisa dipastikan lensa tersebut adalah lensa cylinder.

Lihatlah sebuah benda lurus misalnya bingkai pintu jarak sekitar 3 meter dari sebuah lensa kemudian putar lensa perlahan ke kiri dan kekanan, lihatlah benda lurus tersebut apakah bayangan yang telihat ikut seperti melambai lambai, bila iya maka dipastikan lensa tersebut adalah lensa cylinder, bila lensa spheris bayangan yang terlihat hanya bergeser saja.

Perhatikan  bagian tepi dari lensa lensa spheris akan terlihat sama tebal, lensa cylinder akan terlihat tidak sama tebal, pasti anda tahu apa sebabnya..?  

Perhatikan arah gerakan bayangan lensa bila berlawanan itu menandakan lensa tersebut adalah lensa plus, demikian sebaliknya arah gerakan bayangan yang searah adalah lensa minus. semakin tinggi powernya cepat gerakan yang terlihat.

Untuk mengetahui powernya anda bisa melakukan netralisir dengan power lensa yang berlawanan, gunakan lensa minus untuk menetralisir lensa plus sampai gerakan yang terlihat menjadi diam.

Teruslah Mengamati..

Senin, 28 Oktober 2013

Cross Cylider




Salah satu metode untuk menentukan axis power lensa silinder adalah menggunakan Cross Cylinder (CC). Saya akan coba menyajikan secara praktis penggunaan CC.
 Perlu diingat bahwa CC digunakan setelah memperoleh nilai koreksi spheris terbaik yang masih bersifat sementara (tentative spherical correction).
langkah praktisnya sebagai berikut:
1.      Mintalah pasien melihat secara monoculer ke barisan huruf atau angka pada optotipe, yaitu pada visus terbaik tadi.
2.      Letakkan CC di depan trial frame yang mana telah terpasang lensa spheris terbaik tadi, dengan posisi tangkai CC di 45’ pada posisi ini maka tanda merah (M) atau (H) hitam akan berada pada posisi 90’ dan 180’.



POSISI - M H (merah di vertikal)

 
                                 
3.       Tanyakan pada pasien manakah yang lebih jelas dari objek yang dilihat pada posisi pertama (MH) atau (putar tangkai CC)  pada posisi kedua (M1,H1), perhatikan pada saat tangkai CC diputar maka posisi M dan H akan Pindah dan menjadi H1 dan M1.
POSISI M1 H1 (merah di horizontal)
a.       Bila pasien memilih posisi pertama lebih lebih jelas simpan di catatan anda axis 1=90
b.      Bila pasien memilih posisi kedua lebih lebih jelas simpan di catatan anda axis 1= 180
c.       Bila pasien mengatakan tidak ada yg lebih jelas berarti axis nya bukan 90’ atau 180’

Asumsikan bahwa pasien memilih posisi pada point 3a (axis 1=90)

4.      Pindahkan tangkai CC ke posisi 90’, sesuai dengan posisi axis 1 dalam catatan anda (posisi penempatan tangkai harus sama dengan posisi axis1)



 





posisi I . tangkai di 90' (merah di 135')

posisi 2 ( merah di 45')

                                                                                        
        5. Tanyakan kembali pada pasien manakah yang lebih jelas dari objek yang dilihat pada posisi pertama (MH) atau (putar tangkai CC)  pada posisi kedua (M1,H1), perhatikan pada saat tangkai CC diputar maka posisi M dan H akan Pindah dan menjadi H1 dan M1. (sama seperti point 3 tadi)  
a.       Bila pasien memilih posisi pertama lebih lebih jelas, simpan di catatan anda axis 2=135
b.      Bila pasien memilih posisi kedua lebih lebih jelas, simpan di catatan anda axis 2= 45

Asumsikan bahwa pasien memilih posisi pada point 5b (axis 2=45)


6.Maka kesimpulan awal yang dapat diambil posisi axis pasien tersebut berada diantara axis 90’ dan 45’ (axis 1 =90, axis 2=45)
7. Sambil melihat objek, lakukan pergeseran CC per 5' atau 10 ‘ untuk mendapatkan axis yang tepat diatara axis 45’ dan 90’. Sampai pasien dapat melihat objek terjelas di posisi axis yang tepat.
                                        
                                                        
                                                         
Posisi axis antara 90' dan 45'
 
                                                          
           

            8. Lanjutkan dengan mencari power cylinder.                                                          
Catatan:
1.      Berilah jeda sekitar 3 detik sebelum melakukan putaran pada tangkai CC. Agar pasien bisa memilih dengan baik.
2.      Lakukan latihan dengan memilih axis yang berbeda, ingat posisi tangkai kedua mengikuti pilihan axis 1
3.      Jadikan tanda merah atau cyl minus sebagai axis untuk mempermudah.
4.      Jangan bosan berlatih 

 

Kamis, 24 Oktober 2013

APA ITU LENSA PROGRESIVE ?

Sebagian orang masih banyak yang bertanya-tanya apa itu Lensa Progresive, baiklah akan saya coba jelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti
            Penderita kelainan refraksi Presbyopia (gangguan tajam penglihatan jarak jauh dan dekat) biasanya berusia diatas 40 tahun, disarankan menggunakan kacamata dengan lensa koreksi untuk memperbaiki tajam penglihatannya, lensa tersebut umumnya disebut lensa Bifocal yang berarti lensa dengan dua focus, lensa ini memiliki dua buah focus yaitu untuk memperbaiki penglihatan jarak jauh dan dan penglihatan jarak dekat yaitu sekitar 30 cm sampai dengan 40 cm yang biasanya sebagai jarak yang lazim digunakan untuk membaca.
            Lensa Bifocal ini sejak di temukan oleh mantan presiden Amerika Benyamin Franklin sudah banyak dikembangkan dan dimodifikasi sedemikian rupa. Bila anda pernah melihat lensa kacamata orangtua anda dengan bentuk lensa yang bertingkat dua, atau memiliki lapisan kecil di bagian bawah, perhatikan penggunanya sering menengadahkan kepalanya pada saat membaca atau lebih menundukkan kepalanya pada saat harus melihat jauh, nah itulah yang dimaksud dengan lensa Bifocal ada juga yang menyebut lensa dobel, lensa tua, dan sebagainya. Diantara kedua lensa yang bertingkat tersebut terdapat semacam garis pemisah yang berbentuk lingkaran ada juga yang berbentuk garis lurus.
            Modifikasi  Lensa Bifokal saat ini sudah sampai pada tahap menghilangkan pembatas antara dua buah lensa yang saya sebutkan tadi sehingga batas kedua lensa yang terpisah tersebut sudah bisa dihilangkan, akibatnya bentuk lensa yang tadinya terpisah kini sudah tampak tanpa pemisah lagi, dan bentuknya semakin bagus dari segi tampilan, dengan sendirinya nama dari lensa tersebutpun sudah bukan lagi lensa Bifokal atau lensa dua focus melainkan lensa Multi focus atau berarti lensa dengan banyak focus.
            Kelebihan dari lensa ini, dikarenakan memiliki banyak focus, para pengguna kacamata dengan lensa ini dapat melihat berbagai jarak yang dibutuhkan mulai dari jarak jauh jarak sedang dan jarak dekat hingga 25 cm. Sehingga dirasakan lebih nyaman karena mirip mata asli, dibandingkan dengan lensa bifocal yang hanya memiliki dua focus tentunya lensa Multifocus ini lebih memenuhi kebutuhan penggunannya terutama orang yang sangat produktif dan memiliki mobilitas tinggi.
            Dari sturktur lensa Multifocus ini yang memiliki kekuatan lensa atau Dioptri yang makin ke daerah baca  semakin meningkat atau semakin plus atau bahasa asingnya adalah Progress maka disebutlah lensa ini dengan sebutan Lensa Progresive.
             Dikarenakan pemasangan (edging) dan Fiting lensa ini tidak semudah dan sesederhana lensa Bifocal, anda disarankan untuk ditangani oleh ahli Refraksi Optisi di Optic yang ber izin dari Depkes. Kesalahan pada pemasangan lensa Progresive ini dapat mengakibatkan kacamata tidak nyaman dipakai, rasa mual, pusing dan pengguna akan mengalami kesalahan dalam menentukan jarak benda yang dilihat berbahaya bila di pakai berkendaraan. Semoga bermanfaat, selamat menggunakan lensa Progresive. 

MENGAPA CUMA PUNYA SATU KACAMATA ?

       Bagi sebagian orang kacamata sudah menjadi kebutuhan primer, tanpa kacamata seseorang tidak bisa beraktivitas dengan baik, contoh ekstrimnya seseorang bisa mengendarai mobil tanpa baju asal pakai pakai kacamata tapi seseorang tidak bisa berkendara tanpa kacamata walaupun memakai baju. yang lebih aneh lagi sepatu atau sendal yang letaknya di kaki bisa dimiliki sampai rata-rata 3 pasang,  tapi kacamata yang penempatannya di wajah dan sangat menentukan nilai penampilan seseorang, cuma dimiliki satu saja dengan rata-rata penggantian 1,5 tahun.
     
         Tingkat konsumsi masyarakat Indonesia terhadap kacamata bila dibandingkan dengan negara maju atau paling tidak negara tetangga termasuk sangat rendah, ini dipengaruhi tingkat pendidikan,produktivitas,pendapatan,dan gaya hidup.
       
       Bila kita lihat di Indonesia satu buah kacamata digunakan untuk berbagai kegiatan dan berbagai waktu, baik untuk keperluan sekolah, dikantor, olahraga, santai, diluar ruangan, atau kepesta dan lain sebagainya. sedangkan dinegara maju kacamata digunakan sesuai dengan keperluannya misalnya untuk kekantor diperlukan kacamata yang memiliki lensa anti radiasi komputer dengan disain lensa yg disesuaikan dengan jarak kerja jarak baca dan luas lapang pandang, untuk olah raga diperlukan kacamata dengan lensa yang dilengkapi dengan bahan tahan benturan anti ultraviolet dan disain kacamata yang nyaman dan tidak mudah melorot. tentunya kacamata kantor dan kacamata olahraga tersebut tidak cocok dibawa ke ruang pesta apalagi ke lantai dansa.
      
         Untuk itu sudah saatnya Optometrist/ RO atau Optik mulai meng-edukasi konsumen atau pasien untuk mulai meninggalkan kebiasaan hanya menggunakan satu kacamata untuk semua kegiatan. 
          Langkah yang pertama bisa kita mulai ketika pasien berada di ruang Refraksi pada saat pemeriksaan mata dengan menanyakan tujuan penggunaan kacamata secara umum bagi pasien kemudian bisa juga dengan menanyakan dan mencocokkan lensa yang paling pas untuk pasien sesuai pekerjaannya, kemudian di outlet atau di ruang pamer optik dengan bantuan edukasi dari pramuniaga optik.
        Jadi kalau kacamata anda adalah sudah menajdi  barang primer mengapa masih saja punya satu kacamata sepanjang tahun? 


semoga bermanfaat

pembaca yang baik adalah yang meninggalkan komentar dan jadi Folower OI  

Kamis, 17 Oktober 2013

Cara Praktis Mengukur Kekuatan lensa Spheris

Tahap awal belajar menggunakan lensometer memang sebaiknya berlatih dengan menggunakan lensa Spheris terlebih dahulu. yang mana pengukuran powernya relatif lebih mudah dan sederhana. langkah praktis tersebut sebagai berikut:

1. Untuk lensometer sistem badal/teropong, sesuaikan setelan eyepiece sesuai dengan mata anda, eyepiece ini adalah bagian dari lensometer tempat menempelnya mata pemeriksa bentuknya biasanya berupa karet hitam melingkar. putar sehingga target atau reticle yang ada di dalam lensometer terlihat paling jelas 
note: selalu lakukan langkah pertama ini setiap akan menggunakan lensometer.

2. Kalibrasi lensometer anda secara berkala, dengan cara, hidupkan lensometer (tanpa lensa) kemudian putar roda power, lihat garis target (cross) yang paling kecil terang dan jelas, maju mundurkan roda power sehingga ada benar benar telah memperoleh cross yang paling kecil terang dan jelas. kemudian lihat skala pada roda power, apakah skala tepat pada angka 0 (nol) bila tepat lanjutkan pekerjaan anda, bila tidak anda harus mengkalibrasi lensometer anda agar tidak terjadi kesalahan pengukuran lensa.

3. Tempatkan lensa yang ingin diukur di Gimbal atau Lens holder yang biasanya berupa penjepit, kemudian putar roda power kearah plus secukupnya sehingga target di dalam reticle terlihat kabur dan membesar, kemudian putar kearah berlawanan atau ke arah minus perlahan lahan sehingga terlihat target mengecil, terang dan jelas, maju mundurkan roda power untuk memastikan apakah target telah benar benar clear.

4. Bagi lensa spheris target terlihat akan sama terang secara bersamaan baik pada sumbu vertikal maupun horizontal.

5. Lihatlah skala pada roda power lensometer,  angka yang tercantum pada garis skala adalah power dari  lensa yang sedang ada ukur. 

(dari berbagai sumber)

Pertanyaan kritik dan saran silahkan isi pada kolom komentar di bawah. 


Rabu, 16 Oktober 2013

Kemampuan Mata Manusia



Mata manusia mampu melakukan banyak pekerjaan  berbeda . Melibatkan banyak penglihatan berbeda  yang kompleks atau rumit . Pekerjaan  tersebut  dapat diklasifikasikan sebagai berikut ;

1 . Persepsi cahaya . Misalnya, ambang penglihatan pada  mata normal atau sebagai  respon dari mata yang sedang sakit .
2 . Diskriminasi , atau kemampuan sistem visual untuk membedakan objek dari latar belakangnya .
3 . Membentuk visi dan pengenalan  . Seperti kemampuan untuk mengidentifikasi huruf dan kata .
4 . Resolusi atau kemampuan untuk melihat detail
5 . Lokalisasi , misalnya, menyadari bahwa obyek terletak di salah satu sisi objek lain .
6 . kemampuan yang lebih tinggi yaitu di mana sistem visual merangsang tanggapan lain . Misalnya, respon motorik dalam menangani sesuatu pekerjaan lain secara bersamaan.

Dua aspek yang paling penting dalam pekerjaan klinis mata adalah membentuk visi  dan resolusi . Jika mata memandang sebuah huruf atau benda yang besar  hal yang sama juga  terbentuk secara rinci dalam citra retina sebagai dampak dari kemampuan reseptor retina .  
Jika ukuran huruf atau benda yang yang dilihat semakin dikurangi  maka usaha  mata untuk melihat  lebih detail akan lebih kuat sampai akhirnya huruf  tersebut menjadi sangat kecil sehingga sistem visual tidak bisa lagi mengidentifikasi huruf tersebut .(Bennet&Rabbet)

Selasa, 15 Oktober 2013

Cara Menggunakan Lensometer Manual



Cara menggunakan Lensometer manual  Akhir tahun 1800 -an diperkenalkan Lensometer, focimeter ,atau vertometer alat ini mengubah cara orang dalam menetralkan lensa . Lensometer pada dasarnya adalah sebuah sistem optik teleskopik focus optik lensa dengan target dapat  diputar diterangi oleh sumber cahaya . untuk  mengukur panjang fokus lensa dan mengubahnya menjadi dioptri pada garis bilangan melingkar disebut  Power Drum .  namun ini bukan, satu-satunya fungsi alat ini  . lensometer juga digunakan untuk :
a        mencari dan menandai Optical Center pada lensa, dan mencari letak sumbu (axis)  lensa Sphero silinder ,
b        mencari dan " spotting " atau " menandai " Referensi Titik Prism , atau PRP ( sebelumnya disebut Mayor referensi point, atau MRP ) , yang merupakan titik di mana jumlah prisma yang diresepkan adalah sama dengan jumlah prisma yang dibutuhkan
c        memverifikasi lensa power lensa addisi kacamata , trifocals dan progresif atau menemukan bidang aberasi lensa .

Deskripsi dan contoh dari apa yang Anda lihat dalam sebuah lensometer :
Reticle :
merupakan display panduan yang menampilkan beberapa lingkaran seperti  yang ditunjukkan pada gambar di bawah , terlihat ketika melihat melalui eyepiece . Hal ini memungkinkan Anda untuk menempatkan pusat optik lensa dalam posisi yang benar , memungkinkan perpindahan pusat optik untuk mengisi resep yang memerlukan prisma , dan dapat digunakan untuk memeriksa posisi axis lensa Sphero silinder untuk verifikasi . Posisi rotasi reticle dapat dipindahkan dengan memutar roda pengatur


"Target " : Pusat reticle adalah lingkaran kecil . Lingkaran memiliki garis yang membagi lingkaran tersebut dalam empat bidang sempurna . Anda menggunakan garis dan lingkaran pusat untuk memastikan bahwa Anda menempatkan pusat optik lensa dengan benar diposisinya pada lensometer untuk memverifikasi hasil . Ketika titik di mana garis spheris  dan garis silinder saling silang secara sempurna  dan berpusat di dalam lingkaran , lensa bisa dikatakan telah dalam target . Pusat dari target adalah bila garis spheris  dan garis silinder bersilang . ini jika  resep kacamata  tidak membutuhkan prisma .

Cara penggunaan
1 . letakkan  lensometer pada permukaan yang stabil . Sesuaikan ketinggian kursi dan sudut lensometer sehingga Anda dapat dengan mudah melihat melalui eyepeace  pada lensometer tersebut .
2 . Putar eyepeace  perlahan-lahan berlawanan arah jarum jam sampai silang  hitam menjadi benar-benar jelas pada area display
3 . Putar roda power pada skala nol . Garis pemisah di tengah area layar harus di jelas terlihat
4.  Putar  roda power ke skala tertinggi agar terlihat garis yang paling terang .
5 . atur lensa kanan kacamata pada dudukan dari lensometer dengan bagian depan menghadap ke arah Anda . Perlahan lepaskan bagian penekan dudukan sehingga kaki penahan memegang lensa di tempatnya . Ini akan memastikan bahwa lensa tidak akan bergeser sementara Anda bekerja , tetapi jangan terlalu banyak tekanan sehingga merusak lensa .
6 . Putar roda pengukur power  sehingga garis power  diperoleh . Sementara Anda bekerja mencari fokus  , geser lensa  dari  sisi  ke sisi sehingga garis pemisah dan pusat potongan  garis hitam terlihat jelas dan benar benar ditengah . Anda harus melakukan pada dua lensa  
7 . Baca skala pada titik pada garis  skala. Bacaan ini memberi Anda hasil dioptri ,
 8 . putar roda power untuk menurunkan skala power  perlahan . Ketika Anda melakukan ini , garis berlawanan akan mengabur atau  tidak  fokus . kurangi  sampai baris ketiga benar-benar fokus dan bacalah skala.
9 . Kurangi hasil kedua dari yang pertama untuk menentukan kekuatan silinder lensa .
10 . Lepaskan lensa lakukan pengaturan seperti yang Anda lakukan di awal. Ulangi semua langkah untuk lensa kiri .


Hal yang perlu diingat :


a.       pertama kerjakan lensa kanan
b.      Tempatkan  kacamata dalam posisi yang benar dalam lensometer .
c.        Pusat target reticle atau target layar sebelum membaca layar listrik .
d.      Tempatkan target pada reticle atau pada display sebelum membaca skala
e.       Pastikan kacamata tetap samarata  ketika Anda beralih di antara lensa kanan dan kiri
f.         Baca lensa dengan jenis yang tepat (singel vision , multifokal , progresif )
g.        Baca resep langsung dari layar.
h.       Warna garis dalam display dari lensometer  setiap  produsen berbeda beda
i.         Penempatan roda power juga dapat bervariasi tergantung model . Konsultasikan panduan pada penjual lensometer tentang lensometer tersebut
j.         Mengukur power untuk kacamata bifocal  atau lensa astigmat membutuhkan  langkah-langkah tersendiri  dibanding mengukur kacamata sederhana.
k.        Ikuti petunjuk produsen Anda untuk rincian ini


Gambaran umum lensometer
1.eyepeace -  berperan penting dalam akurasi pembacaan Anda . penting eyepeace difokuskan pada mata    individu masing-masing pengguna .
2 . tuas Krom knurled  - digunakan untuk memutar reticle ke arah basis prisma .
3 . tombol  Kompensasi Perangkat Prisma - Digunakan untuk membaca prisma jumlah lebih dari lima dioptri
4 . Pemegang Lensa - Digunakan untuk memegang lensa di tempat  .
5 . Marking Device Control - Digunakan menitikkan (spoting )Optical Center atau Prism Reference Point ( PRP ) .
6 . Gimbal - pemegang lensa yang memegang lensa pada tempatnya .
7 . Ink Pad – tempat tinta untuk spoting .
8 . Spectacle Tabel Lever - Digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tingkat ketinggian kacamata .
9 . Spectacle Tabel - Tempat meletakkan  frame kacamata ketika menetralisir selesai .
10 . power Drum – roda putar dengan nomor bacaan skala antara 20 dan -20 Diopters .
11 . pengunci Lever - Digunakan untuk meningkatkan atau menekan posisi instrumen untuk tinggi atau rendah sesuai postur operator.
12 . Prism  Axis scale - Digunakan untuk menentukan axis prisma
13 . Prism Kompensasi Device - Digunakan untuk memverifikasi atau tata letak dalam jumlah besar prisma .
14 . Prism Diopter Listrik Skala - Menampilkan jumlah prisma .
15 . tombol On- off - Power switch.
16 . Lensa Stop - Bukaan tempat  meletakkan lensa.
17 . Cylinder Axis Wheel - Digunakan untuk mengarahkan atau menetralisir axis silinder .
18 . Filter Lever - Digunakan untuk memasang atau menghapus filter hijau .
19 . Lampu akses Cover - Menyediakan akses untuk mengubah bohlam lensometer .
Catatan : Semua penggunaan lensometer ( manual dan otomatis ) akan memakan waktu dan latihan untuk menjadi mahir.

Seberapa menarik industri atau bisnis anda?

Seberapa menarik industri  atau bisnis anda?   Sebuah bisnis  memiliki berbagai macam karakteristik, ada bisnis  yang relatif sulit untuk d...