Bagi sebagian orang kacamata
sudah menjadi kebutuhan primer, tanpa kacamata seseorang tidak bisa
beraktivitas dengan baik, contoh ekstrimnya seseorang bisa mengendarai
mobil tanpa baju asal pakai pakai kacamata tapi seseorang tidak bisa
berkendara tanpa kacamata walaupun memakai baju. yang lebih aneh lagi sepatu atau sendal yang letaknya di kaki bisa dimiliki sampai rata-rata 3 pasang, tapi kacamata yang penempatannya di wajah dan sangat menentukan nilai penampilan seseorang, cuma dimiliki satu saja dengan rata-rata penggantian 1,5 tahun.
Tingkat konsumsi masyarakat Indonesia terhadap kacamata bila
dibandingkan dengan negara maju atau paling tidak negara tetangga
termasuk sangat rendah, ini dipengaruhi tingkat
pendidikan,produktivitas,pendapatan,dan gaya hidup.
Bila kita lihat di Indonesia satu buah kacamata digunakan untuk
berbagai kegiatan dan berbagai waktu, baik untuk keperluan
sekolah, dikantor, olahraga, santai, diluar ruangan, atau kepesta dan lain
sebagainya. sedangkan dinegara maju kacamata digunakan sesuai dengan
keperluannya misalnya untuk kekantor diperlukan kacamata yang memiliki
lensa anti radiasi komputer dengan disain lensa yg disesuaikan dengan
jarak kerja jarak baca dan luas lapang pandang, untuk olah raga
diperlukan kacamata dengan lensa yang dilengkapi dengan bahan tahan
benturan anti ultraviolet dan disain kacamata yang nyaman dan tidak
mudah melorot. tentunya kacamata kantor dan kacamata olahraga tersebut
tidak cocok dibawa ke ruang pesta apalagi ke lantai dansa.
Untuk itu sudah saatnya Optometrist/ RO atau Optik mulai meng-edukasi konsumen atau pasien untuk mulai meninggalkan kebiasaan hanya menggunakan satu kacamata untuk semua kegiatan.
Langkah yang pertama bisa kita mulai ketika pasien berada di ruang Refraksi pada saat pemeriksaan mata dengan menanyakan tujuan penggunaan kacamata secara umum bagi pasien kemudian bisa juga dengan menanyakan dan mencocokkan lensa yang paling pas untuk pasien sesuai pekerjaannya, kemudian di outlet atau di ruang pamer optik dengan bantuan edukasi dari pramuniaga optik.
Jadi kalau kacamata anda adalah sudah menajdi barang primer mengapa masih saja punya satu kacamata sepanjang tahun?
semoga bermanfaat
pembaca yang baik adalah yang meninggalkan komentar dan jadi Folower OI
Langkah yang pertama bisa kita mulai ketika pasien berada di ruang Refraksi pada saat pemeriksaan mata dengan menanyakan tujuan penggunaan kacamata secara umum bagi pasien kemudian bisa juga dengan menanyakan dan mencocokkan lensa yang paling pas untuk pasien sesuai pekerjaannya, kemudian di outlet atau di ruang pamer optik dengan bantuan edukasi dari pramuniaga optik.
Jadi kalau kacamata anda adalah sudah menajdi barang primer mengapa masih saja punya satu kacamata sepanjang tahun?
semoga bermanfaat
pembaca yang baik adalah yang meninggalkan komentar dan jadi Folower OI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pembaca dan pengunjung yang baik selalu menggunakan nama. thanks