Sabtu, 27 Mei 2017

Sejarah Lensa CR 39

Dikalangan dunia  per optikan lensa CR 39 sangat populer karena memiliki banyak kelebihan


Namun kita harus tahu sejarah dari lensa plastik yang diberi nama CR 39 ini

Pada PD II dikembangkan bahan Allyl Diglicol Carbonat yang dikenal dengan Columbia Resin 39 atau CR 39 diambil dari nama perusahaan Columbia Southern Division Of Pittsburgh Plate Glass Industries.

Awalnya tujuan CR 39 dibuat untuk keperluan militer dari 170 senyawa yg dibuat dan diuji senyawa yg ke 39 yaitu Allyl Diglicol Carbonat yang terpilih dan paling memenuhi syarat untuk memenuhi kebutuhan militer karena memiliki berbagai kelebihan, sehingga selanjutnya di kembangkan dalam industri pesawat terbang militer.

Tahun 1974 Robert Graham seorang Opthometrist pertama kali membuat CR 39 untuk dijadikan lensa Opthalmic  dan berhasil sehingga lensa berbahan CR 39  banyak digunakan dan mendominasi bahan lensa plastic sampai sekarang

Semoga bermanfaat

Indeks Bias VS Abbe Number

Dalam pemilihan lensa kita sering dihadapkan pada pemilihan indeks bias
bila ingin lensa yang lebih tipis kita dihadapkan pada pilihan lensa dengan indeks bias yang tinggi.

padahal lensa dengan indeks bias tinggi mengandung konsekwensi lensa tersebut memilik Abbe Number yang rendah semakin rendah Abbe Number sebuah lensa maka dispersinya akan semakin tinggi


"Indeks bias adalah rasio kecepatan cahaya di dalam ruang Vacum dibandingkan dengan kecepatan cahaya di media tertentu"

Bilangan Abbe dalam fisika dan optika juga dikenal dengan Bilangan V, adalah ukuran “dispersi” suatu material dalam hubungannya dengan indeks bias (variasi indeks bias dengan panjang gelombang). Dinamai sesuai dengan nama Ernst Abbe (1840-1905), ahli fisika berkebangsaan Jerman yang mendefinisikan hal tersebut


abrasi kromatik dapat menyebabkan munculnya warna dibagian pinggir pada benda yang kontras
contoh: warna hitam dan putih pada tuts piano


Bahan lensa
  Ref Index  
    Abbe Number


opth. Crown
   1.523
          58,9


Light Barrium Crown 
   1.573
          57.4


Dense barium crown
   1.616
          55.1


Dense Flint
   1.649
          33.8 


extra dense Flint
   1.69
         30 .9

CR 39                              1.498                  58
Polycarbonate                  1.58                       30
Trivex                               1.53                     43

dari tabel diatas dapat dilihat semakin tinggi indeks bias sebuah lensa maka semakin rendah Abbe number nya. semakin rendah Abbe number maka semakin tinggi tingkat distorsi warna atau aberasi  lensa tersebut.

jadinya pengguna lensa indeks bias tinggi akan merasakan distorsi berupa kemunculan warna pelangi 

bila anda ingin menggunakan lensa yang lebih tipis (Hi Index) tapi anda merasakan pandangan yang tidak se jernih pada saat menggunakan lensa yang index rendah jangan heran ya..:)

semoga bermanfaat
Glassx)Ref IndexAbbe NumberSpecific Gravityuse

Jumat, 26 Mei 2017

Persyaratan pendirian Optikal dalam PMK no 1 Thn 2016

Pada Dalam Pasal 3 Permenkes No 1 Tahun 2016 tentang penyelenggaraan Optikal, untuk memperoleh izin Penyelenggaraan Optik. permohonan diajukan kepada pemerintah daerah kabupaten/kota setempat dengan melampirkan

  1. fotocopy KTP
  2. fotocopy NPWP/SIUP/TDP perusahaan atau pemohon
  3. pernyataan kesediaan refraksionis optisien atau optometris untuk menjadi penanggung jawab pada optikal yang akan didirikan
  4. fotocopy STR Refraksionis Optisien atau Optometris
  5. fotocopy SIP atau surat keterangan SIP dalam Proses  penerbitan izin dari instansi yang berwenang menerbitkan SIP 
  6. daftar saranan dan peralatan yang akan digunakan
  7. fotocopy perjanjian kerjasama dengan laboratorium dispensing bagi optikal yang tidak memiliki laboratorium 
  8. rekomendasi dari asosiasi optikal setempat
  9. rekomendasi dari kepala dinas kesehatan kabupaten/kota setempat atau pejabat yang ditunjuk
  10. persyaratan lain sesuai ketentuan peraturan perundang undangan.
biasanya ada tambahan pas foto pemohon ukuran 4x6 3 lembar dengan latar merah 

demikian info ini semoga bermanfaat 

Tutorial Streak Retinoscopy

Streak Retinoscopy adalah tehnik Refraksi objektif yang membutuhkan latihan yang rutin dan lumayan membutuhkan kontinuitas dan kesabaran.

Prinsip Retinoscopy adalah menganalisa Reflek dari Retina yang mana Reflek tersebut dapat dilihat melalui Pupil dengan tujuan untuk menentukan secara objektif kelainan Refraksi.

Sumber Foto OpthoBook.com
Sumber Foto OpthoBook.com

klik disini untuk melihat Video I

Klik disini untuk melihat Video II

Selamat menyimak dan terus berlatih.





Bahan Lensa Glass

Glass memiliki  sifat yang sangat sesuai untuk lensa

Sifat Bahan Glass
Transparan terhadap spectrum sinar tampak
Permukaan yang tahan goresan


Glass adalah sebuah nama “Generik” atau nama umum ibarat kita menyebut pepsodent untuk menyebut pasta gigi, pasta gigi adalah nama generik sedangkan pepsodent adalah nama sebuah merek produk. paham kan..

Bahan yang umum untuk pembuatan Glass adalah Quartz sand(pasir kuarsa), sodium carbonate(soda), dan lime (carbon oxida) 

Glass pertama yg digunakan manusia berasal dari gunung berapi yg dikenal dengan Obsidian, atau yg berasal dari pasir yang di sambar petir yg dikenal dengan Fulgurites, sehingga kejadiaan alam ini memberikan inspirasi bagi manusia bahwa untuk membuat glass adalah dari bahan mineral atau bahan yang berasal dari bahan tambang yang dipanaskan dengan suhu tinggi 

Tidak diketahui kapan awal mula glass dibuat oleh manusia



Selasa, 29 Oktober 2013

Ciri-ciri Fisik Lensa Cylinder

Kita sudah kenal Lenso meter sebagai alat untuk mengetahui power sebuah lensa. bisakah anda mengenali sebuah lensa itu lensa spheris atau cylinder atau spheris tanpa menggunakan lensometer. jawabnya bisa. 

Pertama telunggkupkan  sebuah lensa yang belum di faset di atas bidang yang datar, apakah  bagian tepi lensa tersebut sepenuhnya bersentuhan dengan bidang datar tersebut bila sekeliling lensa tersebut bersentuhan maka dipastikan lensa tersebut adalah lensa spheris. bila sebagian tepi lensa itu ada yang renggang atau bersentuhan hanya sebagian, maka bisa dipastikan lensa tersebut adalah lensa cylinder.

Lihatlah sebuah benda lurus misalnya bingkai pintu jarak sekitar 3 meter dari sebuah lensa kemudian putar lensa perlahan ke kiri dan kekanan, lihatlah benda lurus tersebut apakah bayangan yang telihat ikut seperti melambai lambai, bila iya maka dipastikan lensa tersebut adalah lensa cylinder, bila lensa spheris bayangan yang terlihat hanya bergeser saja.

Perhatikan  bagian tepi dari lensa lensa spheris akan terlihat sama tebal, lensa cylinder akan terlihat tidak sama tebal, pasti anda tahu apa sebabnya..?  

Perhatikan arah gerakan bayangan lensa bila berlawanan itu menandakan lensa tersebut adalah lensa plus, demikian sebaliknya arah gerakan bayangan yang searah adalah lensa minus. semakin tinggi powernya cepat gerakan yang terlihat.

Untuk mengetahui powernya anda bisa melakukan netralisir dengan power lensa yang berlawanan, gunakan lensa minus untuk menetralisir lensa plus sampai gerakan yang terlihat menjadi diam.

Teruslah Mengamati..

Senin, 28 Oktober 2013

Cross Cylider




Salah satu metode untuk menentukan axis power lensa silinder adalah menggunakan Cross Cylinder (CC). Saya akan coba menyajikan secara praktis penggunaan CC.
 Perlu diingat bahwa CC digunakan setelah memperoleh nilai koreksi spheris terbaik yang masih bersifat sementara (tentative spherical correction).
langkah praktisnya sebagai berikut:
1.      Mintalah pasien melihat secara monoculer ke barisan huruf atau angka pada optotipe, yaitu pada visus terbaik tadi.
2.      Letakkan CC di depan trial frame yang mana telah terpasang lensa spheris terbaik tadi, dengan posisi tangkai CC di 45’ pada posisi ini maka tanda merah (M) atau (H) hitam akan berada pada posisi 90’ dan 180’.



POSISI - M H (merah di vertikal)

 
                                 
3.       Tanyakan pada pasien manakah yang lebih jelas dari objek yang dilihat pada posisi pertama (MH) atau (putar tangkai CC)  pada posisi kedua (M1,H1), perhatikan pada saat tangkai CC diputar maka posisi M dan H akan Pindah dan menjadi H1 dan M1.
POSISI M1 H1 (merah di horizontal)
a.       Bila pasien memilih posisi pertama lebih lebih jelas simpan di catatan anda axis 1=90
b.      Bila pasien memilih posisi kedua lebih lebih jelas simpan di catatan anda axis 1= 180
c.       Bila pasien mengatakan tidak ada yg lebih jelas berarti axis nya bukan 90’ atau 180’

Asumsikan bahwa pasien memilih posisi pada point 3a (axis 1=90)

4.      Pindahkan tangkai CC ke posisi 90’, sesuai dengan posisi axis 1 dalam catatan anda (posisi penempatan tangkai harus sama dengan posisi axis1)



 





posisi I . tangkai di 90' (merah di 135')

posisi 2 ( merah di 45')

                                                                                        
        5. Tanyakan kembali pada pasien manakah yang lebih jelas dari objek yang dilihat pada posisi pertama (MH) atau (putar tangkai CC)  pada posisi kedua (M1,H1), perhatikan pada saat tangkai CC diputar maka posisi M dan H akan Pindah dan menjadi H1 dan M1. (sama seperti point 3 tadi)  
a.       Bila pasien memilih posisi pertama lebih lebih jelas, simpan di catatan anda axis 2=135
b.      Bila pasien memilih posisi kedua lebih lebih jelas, simpan di catatan anda axis 2= 45

Asumsikan bahwa pasien memilih posisi pada point 5b (axis 2=45)


6.Maka kesimpulan awal yang dapat diambil posisi axis pasien tersebut berada diantara axis 90’ dan 45’ (axis 1 =90, axis 2=45)
7. Sambil melihat objek, lakukan pergeseran CC per 5' atau 10 ‘ untuk mendapatkan axis yang tepat diatara axis 45’ dan 90’. Sampai pasien dapat melihat objek terjelas di posisi axis yang tepat.
                                        
                                                        
                                                         
Posisi axis antara 90' dan 45'
 
                                                          
           

            8. Lanjutkan dengan mencari power cylinder.                                                          
Catatan:
1.      Berilah jeda sekitar 3 detik sebelum melakukan putaran pada tangkai CC. Agar pasien bisa memilih dengan baik.
2.      Lakukan latihan dengan memilih axis yang berbeda, ingat posisi tangkai kedua mengikuti pilihan axis 1
3.      Jadikan tanda merah atau cyl minus sebagai axis untuk mempermudah.
4.      Jangan bosan berlatih 

 

Seberapa menarik industri atau bisnis anda?

Seberapa menarik industri  atau bisnis anda?   Sebuah bisnis  memiliki berbagai macam karakteristik, ada bisnis  yang relatif sulit untuk d...